top of page

Mengenal Lebih Dekat Peluru Berpandu JDAM dan Kuasa Keunggulannya

Writer's picture:  MOHD EZLI  MASHUT MOHD EZLI MASHUT



Oleh : Mohd Ezli Mashut & ChatGPT


Pada era perkembangan teknologi ketenteraan yang pesat, peluru berpandu JDAM (Joint Direct Attack Munition) telah menjadi salah satu inovasi terkemuka dalam gudang senjata udara negara-negara moden.


Teknologi JDAM menggabungkan daya ledakan ketepatan tinggi dengan navigasi yang canggih, memberikan keunggulan tidak tertanding dalam menjalankan serangan udara.


Mari kita jelaskan lebih terperinci tentang JDAM dan melihat negara-negara yang menggunakannya.


Apa Itu JDAM?


JDAM adalah sistem senjata peluru berpandu yang dikembangkan oleh Amerika Syarikat. Nama lengkapnya, Joint Direct Attack Munition, menggambarkan kerjasama antara pelbagai cabang militer Amerika dalam projek ini.


JDAM mengubah bom-bom tak berpandu menjadi bom-bom berpandu yang sangat presisi dengan tambahan kit pandu yang terpasang pada bom tersebut. Kit ini memungkinkan bom untuk mengidentifikasi target dan membetulkan arahnya di tengah penerbangan.


Keunggulan JDAM:


1. Presisi Tinggi: Salah satu keunggulan utama JDAM adalah kemampuannya untuk menyerang target dengan ketepatan yang sangat tinggi. Ini mengurangkan risiko kerosakan yang tidak diinginkan dan korban awam.


2. Kemampuan Beroperasi Dalam Semua Keadaan Cuaca: JDAM mampu beroperasi dalam kondisi cuaca buruk seperti hujan, kabut, atau awan tebal, hasil kecekapan sistem navigasi inerti dan GPS.


3. Kemudahan Penggunaan: JDAM relatif mudah digunakan oleh pemandu pesawat atau sistem senjata lainnya. Ini memungkinkan personel militer untuk dengan cepat merespons situasi darurat.


4. Keberkesanan dalam Pelbagai Misi: JDAM dapat digunakan dalam berbagai jenis misi, termasuk serangan udara presisi, pengeboman taktikal, dan misi anti-radar.


JDAM (Joint Direct Attack Munition) adalah sistem senjata yang digunakan untuk mengubah peluru konvensional menjadi peluru berpandu yang lebih tepat.


JDAM memungkinkan peluru konvensional seperti bom GBU-31 (Mk 84), GBU-32 (Mk 83), dan GBU-38 (Mk 82) untuk menjadi senjata berpandu presisi dengan kemampuan untuk mengenai target yang telah ditentukan dengan ketepatan tinggi.


Cara kerja JDAM:


1. Penambahan Kit: Untuk mengubah peluru konvensional menjadi JDAM, kit JDAM harus dipasang pada peluru tersebut. Kit ini biasanya terdiri dari berbagai komponen, termasuk sistem GPS (Global Positioning System) dan sistem INS (Inertial Navigation System).


2. Pengambilan Koordinat: Sebelum peluru JDAM diluncurkan, koordinat target harus diambil. Ini boleh dilakukan oleh pesawat tempur atau platform lain yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi target dan mengirimkan data koordinat target tersebut ke peluru JDAM.


3. Navigasi: Setelah peluru JDAM diluncurkan, sistem INS digunakan untuk menghitung perubahan posisi peluru dari titik awal. Sementara itu, sistem GPS digunakan untuk memberikan lokasi akurat peluru pada peta global.


4. Panduan Menuju Target: Peluru JDAM secara automatik mengikuti koordinat target yang telah diambil sebelumnya. Sistem navigasi INS dan GPS bekerja bersama-sama untuk mengarahkan peluru ke target dengan ketepatan tinggi. Sistem ini dapat membetulkan jalur peluru jika ada gangguan seperti angin atau perubahan suhu.


5. Penentuan Titik Peledakan: Selama penerbangan, operator dapat mengatur titik peledakan peluru JDAM berdasarkan target yang diinginkan. Peluru JDAM memiliki kemampuan untuk mengenai target dari sudut tertentu atau menyerap target dengan efek ledakan yang lebih besar.


Negara-Negara yang Menggunakan JDAM:


Banyak negara yang menggunakan teknologi JDAM, baik sebagai alat pertahanan mahupun sebagai elemen penting dalam strategi serangan udara mereka. Beberapa negara yang menggunakan teknologi JDAM antara lain:


1. Amerika Syarikat: Sebagai negara pencipta JDAM, Amerika Syarikat adalah pengguna terbesar teknologi ini. Mereka mengintegrasikan JDAM dalam berbagai misi militer mereka.


2. Israel: Negara Israel telah memanfaatkan JDAM untuk meningkatkan kemampuan serangan udara mereka, khususnya dalam konflik-konflik di Timur Tengah.


3. Britain: Angkatan Udara Kerajaan Britain juga menggunakan JDAM dalam operasi militer mereka, menggabungkan teknologi ini dengan pesawat mereka.


4. Kanada: Kanada adalah salah satu negara lain yang menggunakan JDAM dalam persenjataan mereka untuk mendokong operasi militer dan perdamaian.


5. Australia: Angkatan Udara Australia juga menggunakan JDAM sebagai elemen penting dalam kemampuan mereka untuk menjalankan serangan udara yang presisi.


6. Negara-Negara NATO: Sebagai anggota NATO, banyak negara-negara anggota juga telah memanfaatkan JDAM sebagai bagian dari alat pertahanan dan serangan mereka.


JDAM adalah contoh sukses dari teknologi militer yang menggabungkan presisi dan kemudahan penggunaan.


Penggunaan teknologi ini membantu negara-negara yang mengadopsinya untuk mencapai sasaran militer mereka dengan risiko minimum terhadap warga awam dan kerosakan yang tidak diinginkan.


Seiring berjalannya waktu, JDAM kemungkinan akan terus berkembang dan digunakan lebih luas dalam operasi militer di seluruh dunia.


JDAM telah digunakan secara luas dalam berbagai konflik ketenteraan dan menjadi senjata yang sangat efektif dalam operasi presisi.

0 lihatan0 komen

Siaran Terkini

Lihat Semua

Comments


IMG_20221230_173627.jpg
bottom of page