top of page

AI Ancaman Survival Manusia, Apa Perlu Dilakukan?

Writer's picture:  MOHD EZLI  MASHUT MOHD EZLI MASHUT



OLEH : MOHD EZLI MASHUT & CHATGPT


Pengenalan

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, mulai daripada automasi proses bisnes hingga pengembangan penyelesaian kesihatan.


Namun, seiring dengan kemajuan tersebut, muncul pula kebimbangan akan potensi ancaman AI terhadap lapangan pekerjaan manusia.


Artikel ini akan membahas secara terperinci bagaimana AI mampu menjadi ancaman nyata yang mengakibatkan jutaan manusia kehilangan pekerjaan, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk menghadapinya.


Langkah 1: Automasi dan Pekerjaan Rutin


Salah satu cara utama di mana AI menyebabkan ancaman terhadap lapangan pekerjaan adalah melalui automasi. AI memiliki kemampuan untuk memproses data dengan kecepatan dan ketepatan yang jauh melampaui manusia.


Automasi ialah penggunapakaian teknologi yang mengurangkan bantuan manusia seminimumnya secara bermesin atau teknologi maklumat.


Pekerjaan yang rutin dan berulang, seperti di bahagian pengeluaran, pentadbiran, atau pelayanan pelanggan, rentan terhadap penggantian oleh sistem AI yang lebih efisien. Misalnya, dalam industri pengeluaran, robot yang dikendalikan oleh AI dapat melakukan tugas-tugas pekerjaan yang sebelumnya memerlukan keterlibatan manusia.


Langkah 2: Kecerdasan Buatan yang Tinggi


Pada tahap awal perkembangan AI, sistem lebih cenderung untuk tugas-tugas spesifik yang memerlukan pemprograman yang rinci. Namun, dengan perkembangan kecerdasan buatan yang lebih tinggi, AI dapat belajar daripada data dan pengalaman untuk mengambil keputusan yang semakin kompleks.


Ini membuka pintu bagi AI untuk menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dianggap bebas daripada ancaman teknologi. Contohnya, pekerjaan di bidang kewangan, seperti analisis saham, dapat digantikan oleh algoritme jual beli yang berdasarkan AI.


Langkah 3: Automasi Proses Kreatif


Ancaman AI tidak hanya terbatas pada pekerjaan rutin, tetapi juga merebak ke pekerjaan yang memerlukan kreativiti. Teknologi generatif seperti GANs (Generative Adversarial Networks) memungkinkan AI untuk membuat konten seperti gambar, muzik, dan tulisan. Meskipun belum sepenuhnya menyamai kreativiti manusia, perkembangan ini dapat mengancam pekerjaan di industri seni, pereka grafik, penulisan berita, dan bahkan penghasilam muzik.


Impak Kehilangan Pekerjaan Besar-Besaran

Akibat daripada ancaman AI terhadap pekerjaan adalah potensi kehilangan pekerjaan secara besar-besaran. Ketika tugas-tugas yang dulunya dipegang oleh manusia digantikan oleh sistem AI, jutaan pekerja kehilangan mata pencarian mereka. Ini mengakibatkan efek domino, seperti peningkatan angka pengangguran, tekanan pada sistem keamanan sosial, dan ketidaksetaraan ekonomi yang lebih besar.


Penyelesaian untuk Menghadapi Ancaman AI

1. Pendidikan dan Program Khas Latihan: Kerajaan dan institusi pendidikan perlu melabur dalam sistm latihan semula bagi pekerja yang terkersan oleh automasi. Ini akan membantu mereka memperoleh kemahiran yang relevan dengan pasaran kerja yang semakin berubah.


2. Kerjasama Manusia-AI: Hubungan antara manusia dan AI dapat menghasilkan jalinan yang kuat. Sistem AI dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pekerja manusia, meningkatkan produktiviti dan efisiensi.


3. Pembangunan Keterampilan Kreatif dan Empati: Keterampilan yang lebih sulit diautomasi, seperti kreativiti dan empati, akan semakin bernilai. Pendidikan perlu berfokus pada pengembangan keterampilan ini.


4. Perundangan dan Kebijakan: Perlindungan bagi pekerja harus menjadi prioriti. Kebijakan yang membahas tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja yang terkena dampak perlu diterapkan.



Ancaman AI terhadap pekerjaan bukanlah skenario hipotetis lagi, melainkan suatu realiti yang perlu dihadapi dengan serius. Meskipun AI membawa banyak manfaat, dampak negatifnya terhadap lapangan pekerjaan tidak dapat diabaikan.


Solusi yang komprehensif melibatkan kolaborasi antara kerajaan, sektor pendidikan, dan industri untuk mengatasi perubahan besar-besaran dalam dunia kerja. Dengan langkah-langkah yang tepat, manusia dapat menghadapi era AI dengan lebih selesa dan optimis.


Beradaptasi dengan Kecanggihan AI:

1. Pendidikan dan Pembelajaran: Untuk beradaptasi dengan kecanggihan AI, individu perlu mengembangkan kefahaman tentang dasar-dasar AI dan teknologi terkait. Peningkatan literasi digital dan AI dapat membantu individu memahami potensi serta batasannya. Pelatihan dan kursus secara dalam talian berkenaan AI dapat membantu individu mengembangkan kemahiran yang relevan dengan perkembangan teknologi ini.


2. Kemahiran Berterusan: AI dapat mengambil alih tugas-tugas rutin, tetapi tidak kepada kemahiran yang lebih kompleks seperti kreativiti, analisis mendalam, dan empati. Individu perlu melaburkan diri dalam pengembangan skil ini agar dapat menyumbang dalam lingkungan yang semakin terintegrasi dengan AI.


3. Penggunaan Teknologi: Menggunakan aplikasi AI dan peringkat cerdas dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu individu menghargai manfaatnya. Misalnya, menggunakan asisten virtual untuk mengatur jadul, memantau kesihatan peribadi, atau mengoptimumkan perbelanjaan harian.


4. Berfikir Kritis: AI dapat menghasilkan informasi dalam jumlah besar, tetapi individu perlu memiliki kemampuan untuk mengevaluasi, membandingkan, dan pengesahan informasi. Kemampuan berfikir kritis dan analitis akan menjadi lebih penting daripada sebelumnya.


5. Fleksibiliti dan Terbuka Terhadap Perubahan: Kemajuan teknologi seringkali tidak dapat diramalkam. Oleh karena itu, fleksibiliti dalam menghadapi perubahan dan kesiapan untuk belajar hal baru akan membantu individu tetap relevan di dunia yang terus berubah.


Pendapat Pemimpin Dunia dan Industri:

1. Elon Musk: "Kecerdasan buatan adalah ancaman nyata, tetapi juga merupakan peluang besar. Kita harus mengatur pengembangannya dengan bijak agar menjadi keuntungan bagi seluruh umat manusia."


2. Angela Merkel: "AI dapat memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan, asalkan kita menjaga etika, privasi, dan keamanan data."


3. Satya Nadella (CEO Microsoft): "Tujuan AI adalah untuk meningkatkan kemampuan manusia, bukan menggantikannya. Kami berfokus pada konsep 'kecerdasan tambahan'."


4. Jack Ma: "AI tidak akan menggantikan cinta dan nilai-nilai manusia. Kita harus fokus pada hal-hal yang AI tidak bisa lakukan: empati, kreativiti, dan pemberdayaan."


5. Pemerintah China: "AI adalah tonggak penting dalam perkembangan ekonomi dan sosial. Kami akan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan AI."


Kesimpulannya, beradaptasi dengan AI memerlukan kombinasi literasi teknologi, keterampilan berkelanjutan, fleksibiliti, dan kemampuan berfikir kritis.


Potensi AI untuk meningkatkan mutu hidup manusia sangat besar, tetapi pemahaman etika, privasi, dan perundangan perlu dijaga agar teknologi ini memberikan manfaat maksimum bagi masyarakat global.




15 views0 comments

Comments


© 2023 - 2025 by Tezla Madani Resources

bottom of page